Kamis, 27 Februari 2014

Contoh Cerpen Liburan



Hai, namaku Widya Kurniasari bisa di panggil Widya. Kali aku mau cerita tentang liburanku bersama kedua orangku ke Gua Cina.
Ayam berkokok , bertanda pagi hari telah menjelang. Ibuku membangunkanku untuk segera mandi .
“Widya .. ayo bangun mandi lalu sholat shubuh!” tutur Ibuku.
“Iya..bu.” ungkapku dengan sedikit rasa mengantuk.
Lalu aku segera mandi dan sholat, setelah sholat aku di suruh ibuku untuk bersarapan.
“Widya..ayo sarapan dulu!” tutur ibuku.
“Iya bu..” ungkapku.
“Habis sarapan kita berangkat ya..biar nanti datangnya enggak kesiangan disana!” tutur ibuku.
“Okee!!! bu .” tuturku dengan semangat.

Kemudian aku berangkat untuk ke Gua Cina. Sebelum kami ke Gua Cina, kami pergi dahulu ke Sendang biru. Sesampai di Sendang Biru, aku terkejut karena menurutku, tempatnya kumuh dan banyak sampah yang berserakan di sekitar pantai.

“Ya Allah.. bu sampahnya banyak sekali!!” ungkapku dengan terkejut.
“Iya Wid.. semua wisatawan yang kesini tidak memperdulikan akan kebesihan di lingkungan sekitar  pantai.” tutur ibuku.
“Iya..bu benar sekali.” ungkapku.
Kemudian aku dengan ibuku melihat-lihat di sekeliling pantai. Disana adalah tempat pelelangan ikan dan tempat jual beli ikan. Setelah melihat-lihat pantai, kamipun mencari tempat untuk membeli makanan.


 
Setelah makan aku dan kedua orang tuaku melanjutkan perjalan untuk pergi ke Gua Cina. Satu jam berlalu aku dan kedua orang tuaku sampai di Gua Cina.
Ombak berlari-lari sangat kencang, air dan tanah yang sangat indah, dan karang-karang besar yang tertata dengan sendirinya dengan indah. Aku pun tidak sabar itu bermain air.
“Subhanaallah!!! Indahnya pantai ini!” ungkapku dalam hati.
“Ya Allah wid.. bagus sekali pantainya!!” tutur ibuku dengan sangat terkejut.
“Iya bu.. bagus sekali, dan kebersihan pantainya sangat terjaga.” ungkapku.
“Iya Wid. Lingkanganya sangat bersih sekali.” tutur ibuku.
Kemudian aku langsung bermain air dengan ibuku. Karena pemandangannya sangat bagus ibuku meminta untuk berfoto, karena ibuku tidak mau kehilangan moment yang indah ini. Lalu aku memfotokan ibuku, sebelum aku memfotokan ibuku, Hpku jatuh ke laut karena terkena ombak yang sangat besar .
Pada saat itu, ombak datang secara tiba-tiba dengan sangat besar dan menerjangku, sampai-sampai aku jatuh dan terseret ombak.
“Widya..Widya...Widya!” tutur ibuku sambil memegang tanganku agar tidak hanyut.
“Ibu..!! ini Hpku tolong bawakan bu.” Ungkapku sambil mengasih Hpku ke ibuku.
“Ya Allah.. semoga Hpku bisa dipakai lagi.” Ungkapku dalam hati  dengan sedikit sedih.
Kemudian ibuku mengajak aku bermain air di pantai agar aku tidak sedih lagi karena teringat oleh Hpku yang jatuh tadi terkena ombak. Dua jam berlalu aku bermain air, kesedihanku pun hilang karena pemandangan pantai yang sangat indah ini membuatku tidak sedih lagi.


 
Sinar matahari tidak terang lagi, bertanda menjelang sore aku pun di suruh mandi oleh ibuku karena habis bermain air di laut.
“Widya..sudah main airnya, Ayo manid!!” tutur ibuku.
“Loh!! Nanti aja bu, mandinya.” Ungkapku sambil menolak.
“Ayo..mandi Wid, nanti kita pulangnya kemaleman dan besok kamu sekolah.” Ungkap ibuku.
“Ya udah bu.” Ungkapku sedikit kesal.
Lalu aku menuju ke kamar mandi. Setelah mandi aku di ajak kedua orang tuaku untuk makan. Setelah itu kami pulang.


 
Di perjalanan ayahku mengajak aku dan ibuku ke Masjid Turen yang katanya masjidnya sangat besar.
“Ibu, Widya ayah mau mengajak kalian ke Masjid Turen!” ungkap ayahku.
“Ohhh..!! Masjid Turen yang katanya masjidnya besar dan terkenal itu ya, yah?” ungkap ibuku.
“Iya… bu. Mau enggak kesana??” Tanya ayahku kepada aku dan ibuku.
“Mau!!!! Yah.” Ungkapku dan ibuku dengan kompak.
Lalu aku dan kedua orang tuaku menuju kesana. Dua jam berlalu, kamipun sampai disana. Ternyata benar kata orang-orang kalau masjidnya sangat besar dan bagus.
“Bagus ya, yah masjidnya.” Ungkap ibuku kepada ayahku.
“Iya..bu.” ungkap ayahku.
“Ternyata bener ya, yah kalau masjidnya besar dan bagus.” Ungkapku dengan terkejut.
“Iya Wid.” Tutur ayahku.
Kemudian kami melihat-lihat di sekeliling dan tempat-tempat yang berada di Masjid Turen.
“Aku lihat-lihat arsitekturnya masjid ini seperti tempat pura-pura ya, yah??” ungkapku.
“Iya.. Wid benar.” Ungkap ayahku.
Setelah mengelilingi masjid, kami membeli oleh-oleh dan souvenir untuk saudaraku yang ada dirumah. Setelah membeli kamipun kemudian pulang.

karya: Widya Kurniasari

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Widyaa. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Blogger Showcase